Selasa, 08 November 2011

Dian Priyatno (21060111120030)

SUMBER SUMBER ENERGI
1.           Energi Fosil

A.        ENERGI BATU BARA
Batu bara terdiri atas, berbagai campuran karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa pengotoran lain.  Sebagian karbon itu tetap padat bilamana dipanaskan, dan sebagian lagi akan berubah menjadi gas dan keluar bersama‑sama unsur‑unsur gas lainnya.  Bagian gas ini mudah terbakar dan menyala terus‑menerus serta agak lebih berasap daripada karbon padat yang membara.
Kokas dibuat dengan memanaskan batu bara, sahingga gas dan pengotoran menguap: bagian karbon yang padat itu disebut kokas.
Batu bara adalah suatu batu endapan yang terutama berasal dari zat organik. Kebanyakan ahli geologi berpegang pada teori, bahwa tumbuh‑tumbuhan yang sangat lebat, baik pohon‑pohon besar maupun tumbuh‑tumbuhan lainnya, tergenang dalam rawa‑rawa atau air lainnya, kemudian berturut‑turut ditutup oleh endapan endapan lain, biasanya non‑organik. Pengumpulan‑pengumpulan ini mula‑mula menjadi semacam lumpur organik, lambat laun agak mengeras, kemuudian berubah menjadi gambut. Setelah berlalu masa yang lama sekali, lapisan‑lapisan endapan ini mengakibatkan penekanan‑penekanan, sehingga bahan‑bahan gambut ini menjadi lebih keras.

Bilamana tekanan‑tekanan itu disertai gerakan‑gerakan atau perubahan‑perubahan lapisan atas kulit bumi, maka penekanan menjadi lebih besar lagi: terjadilah batu bara melalui proses pengarangan.

Pemakaian batu bara

Pola penggunaan langsung batu bara sebagai bahan bakar, banyak mengalami perubahan dalam abad ini. Dalam tahun 1900, batu bara terutama dimanfaatkan di bidang angkutan (kereta api dan kapal laut) dan pemanasan (rumah tangga, komersial dan industri). Kini penggunaan‑penggunaan ini untuk sebagian besar telah diganti oleh minyak dan gas. Batu bara ini paling banyak digunakan untuk membangkit listrik di pusat‑pusat pembangkitan dan dalam industri, terutama industri besi dan baja. 

B.        ENERGI  MINYAK DAN GAS BUMI

Minyak bumi dan gas alam, kadang‑kadang saling menyaingi, dan kadang‑kadang saling melengkapi batu bara, telah memungkinkan meluasnya industrialisasi sebagaimana terjadi sekarang ini.
Dengan kernudahan penggunaan ini, ditambah dengan efisiensi termis yang lebih tinggi, serta pengurusan dan pengangkutan yang lebih inudah, menyebabkan penggunaan minyak bumi dan gas alam sebagai sumber utama. penyedia energi lebih deras meningkatnya.
Peranan minyak bumi dalam persoalan‑persoalan ekonomi dunia dapat disimpulkan sebagai berikut:
·         Konsumen dan fasilitas konversi paling banyak ada di dalam tangan negara‑negara yang teknis maju;
·         Di Dunia Barat, penambangan dilakukan oleh perusahaan‑perusahaan swasta yang besar, sedangkan di negara negara lainnya, terutama. dimiliki dan dilaksanakan oleh negara;
·         Investasi besar‑besaran, terutama dari negara‑negara Barat, banyak dilakukan di negara. berkernbang, yang memiliki banyak sumber minyak bumi;
·         Nasionalisme politik dan ekonomi merupakan suatu kekuatan aktif dalam pencarian sumber‑surnber minyak bumi;
·         Pemilikan lapangan minyak tidak terbagi rata di antara negara, dan sangat banyak didapat di Timur Tengah.




Minyak dan gas bumi terdiri atas berbagai campuran unsur, karbon dan hidrogen, yang biasanya disebut hidrokarbon, ditarnbah beberapa unsur lainnya yang kurang penting. Bahan‑bahan ini kadang‑kadang berupa benda‑benda gas, atau cair, atau benda benda berupa lilin, hal mana terutama tergantung daripada perbandingan karbon dan hidrogen.
Ada yang memperkirakan, sebagaimana halnya dengan batubara, bahwa minyak bumi dan gas alam terjadi dari sumber‑sumber organik, yang dewasa ini didapatkan dalam letak‑letak endapan. Namun asal‑usulnya berbeda daripada batu bara.
Pengetahuan mengenai asal‑usul minyak bumi dan gas alam ini, sebenarnya tidaklah begitu pasti. Dugaan yang semakin diterima dewasa ini, adalah bahwa minyak bumi dan gas alam ini terjadi karena perubahan kimiawi daripada kehidupan tumbuh tumbuhan dan binatang‑binatang kecil, terutarna plankton yang pernah tertimbun dalam‑dalam di lumpur di bawah perairan dan rawa. Setelah lumpur tertindih oleh endapan‑endapan lain, terjadi kompresi. Kemungkinan, sebagai sebagian reaksi terhadap kompresi tersebut, titik‑titik rninyak burni berpindah, diaktivir oleh gas alam yang terjadi dalam
Dalam urutan pengusahaan perminyakan terdapat empat jenis kegiatan yang berbeda.

·         Pertama adalah pencarian daripada sumber sumber minyak, yang biasanya disebut eksplorasi.
·         Kedua adalah pengelolaan daripada tambang‑tambang minyak untuk menghasilkan minyak mentah, biasanya disebut produksi.
·         Ketiga adalah pengangkutan dari pada minyak dari tempat tempat produksi ke tempat‑tempat pemakaian, biasanya disebut transportasi.
·         Keempat adalah usaha memperoleh jenis‑jenis produksi dari minyak tersebut, yang biasanya disebut penyulingan .

Tiap kegiatan mempunyai teknologi sendiri, dan sering diusahakan secara terpisah atau tersendiri oleh perusahaan‑perusahaan.


C   Energi Air

1.    Energi Air Terjun

Potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya berlainan, bila dibandingkan dengan penggunaan tenaga berasal dari misalnya bahan bakar fosil.
·         Pertama, sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali karena pernanasan lautan oleh penyinaran matahari, sehingga merupakan suatu sumber yang secara siklis diperbarui. Gambar 3  memperlihatkan siklus hidrologik daripada air. Oleh karena itu tenaga air disebut sebagai suatu sumberdaya energi terbarukan.
·         Kedua, potensi secara keseluruhan daripada tenaga air relatif kecil bila dibanding-kan dengan jumlah sumber bahan bakar fosil, sekalipun misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat dikernbangkan sepenuhnya.
·         Ketiga, penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan pemanfaatan multiguna, karena biasanya dikaitkan dengan irigasi, pengendalian banjir, perikanan, rekreasi . Bahkan sering terjadi bahwa pernbangkitan tenaga listrik hanya merupakan manfaat sampingan, dengan misalnya irigasi, atau pengendalian banjir, sebagai penggunaan utama. .
·         Keempat, pembangkitan listrik dari tenaga air dilakukan tanpa ada perubahan suhu. Tidak ada peningkatan suhu karena misalnya adanya suatu proses pembakaran bahan bakar. Karenanya, mesin mesin hidro mempunyai masa manfaat yang biasanya lebih lama daripada mesin‑mesin termis.


2.    Energi Pasang Surut

Banyak gaya dan kekuatan yang mempengaruhi lautan di permukaan bumi. Salah satu kekuatan yang bekerja terhadap air bumi adalah pengaruh massa bulan yang mengakibatkan adanya gaya tarik, sehingga menjelma suatu gejala yang dikenal sebagal pasang dan surut laut yang terjacli secara teratur, sekalipun bulan terletak lebih dari 400.000 kilometer dari bumi. Bilamana bulan mengelilingi bumi, air laut secara harfiah "ditarik" ke atas karena gaya tarik gravitasi bulan.



 
D  Energi  Benda Angkasa

1. ENERGI SURYA LANGSUNG

Dalam pelaksanaan pemanfaatannya, dapat dibedakan tiga cara. Cara pertarna adalah prinsip pernanasan langsung. Dalam hal ini sinar‑sinar matahari memanasi langsung benda yang akan dipanaskan, atau memanasi secara langsung medium, misalnya air, yang akan dipanaskan. Air panas itu, nanti akan dipakai misalnya untak mandi. Cara kedua adalah, bahwa yang dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas yang terkandung dalam air itu, akan dikonversikan menjadi energi listrik, misalnya. Sedangkan cara ketiga adalah cara fotovoltaik. Dengan cara ini maka energi sinar matahari langsung dikonversikan menjadi energi listrik.

Pemanasan Langsung
Pemanfaatan energi surya oleh manusia secara langsung dalam bentuk pemanasan, telah lama dikenal. Menjemur pakaian adalah contoh yang terlihat sehari‑hari di rumah‑rumah tangga biasa. Pembuatan ikan kering dan membuat garam dari laut merupakan contoh‑contoh lain dalam bidang perindustrian. Dengan cara pemanasan langsung ini suhu yang akan diperoleh tidak akan melampaui 100 'C.


Efektivitas pemanfaatan energi surya dengan cara pernanfaatan langsung dapat ditingkatkan bila mempergunakan pengumpul‑pengumpul panas, yang biasa disebut kolektor. Sinar‑sinar matahari dikonsentrasikan dengan kolektor ini pada satu tempat, sehingga diperoleh suatu suhu  yang lebih tinggi. Dalam Gambar 8 terlihat beberapa kolektor dari berbagai bentuk.
Sistern‑sistern pemanasan secara langsung ini mempunyai efisiensi dari sekitar 30‑40% Pada saat ini penggunaannya adalah terbanyak untuk pernanasan air kolarn dan air untuk mandi.

2     Konversi Energi Fotovoltaik

Energi radiasi surya dapat diubah menjadi arus listrik searah dengan mempergunakan lapisan‑lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau bahan semikonduktor lainnya. Pada saat ini silikon merupakan bahan yang terbanyak dipakai. Silikon merupakan pula suatu unsur yang banyak terdapat di alam. Untuk keperluan pemakaian sebagai semikonduktor
Sel‑sel silikon itu kemudian dipasang dalam sebuah panel, yang terdiri atas sebuah bingkai aluminiurn atau baja tahan karat. Sel‑sel itu diberi masing‑masing sambungan listrik, dan keseluruhannya dilindungi oleh lapisan kaca atau plastik. Gambar 9  memperlihatkan bentuk sebuah panel berukuran 105 x 23 cm,  Panel ini juga sering disebut modul.  Besamya arus listrik, atau tenaga listrik yang diperoleb, tergantung antara lain dari jumlah energi cahaya yang mencapai sel‑sel silikon ini, dan tergantung juga dari luas permukaan sel‑sel itu.

E  Energi Angin

Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Perahu‑perahu layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan sudah lama sekali. Diternukan kincir angin telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia pada Abad ke‑7. Sungguhpun bentuk kincir‑kincir angin ini berlainan dengan kincir‑kincir angin Eropa, kincir‑kincir angin Persia itu merupakan asal‑muasal kipas angin Eropa. Kincir angin di Negeri Belanda yang dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan untuk menggiling tepung hingga kini masih tersohor, walaupun pada saat ini hanya berfungsi sebagai objek pariwisata. Akan tetapi, dalam rangka mencari bentuk‑bentuk surnber energi yang bersih dan terbarukan kembali energi angin mendapat perhatian yang besar.
Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk keperluan‑keperluan seperti:
a. Menggerakkan pompa air untuk irigasi; tambak ikan/udang
b. Menggiling padi untuk memperoleh beras
c. menggergaji kayu
d. mernbangkitkan tenaga listrik.

Untuk pemanfaatan kincir angin bagi pernbangkitan tenaga listrik skala kecil, diperlukan sebuah pengatur tegangan, oleh karena kecepatan angin yang berubah‑ubah, sehingga tegangan juga berubah. Diperlukan sebuah baterai untuk menyimpan energi, karena sering terjadi angin tidak bertiup.





                          

0 komentar:

Posting Komentar